Tahun 2014 adalah tahun yang penuh dengan peta politik, dimulai dengan pemilu legislatif 9 April 2014 dan akan disusul oleh Pemilu Presiden 9 Juni 2014. Pemilu Legislatif diikuti sebanyak 15 partai politik yang telah dinyatakan lolos verifikasi dan berhak mengikuti Pemilihan Umum 2014. Sebanyak dua belas partai politik adalah peserta pemilu nasional dan tiga lainnya adalah partai politik lokal di Daerah Istimewa Aceh Nanggroe Darussalam. Berikut ini 12 partai politik nasional yaitu :
- Partai Nasional Demokrat (Partai Nasdem)
- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
- Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
- Partai Golongan Karya (Partai Golkar)
- Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra)
- Partai Demokrat
- Partai Amanat Nasional (PAN)
- Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
- Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura)
- Partai Bulan Bintang (PBB)
- Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
1. Partai Nasdem 8.402.812 (6,72 persen)
2. Partai Kebangkitan Bangsa 11.298.957 (9,04 persen)
3. Partai Keadilan Sejahtera 8.480.204 (6,79 persen)
4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 23.681.471 (18,95 persen)
5. Partai Golkar 18.432.312 (14,75 persen)
6. Partai Gerindra 14.760.371 (11,81 persen)
7. Partai Demokrat 12.728.913 (10,19 persen)
8. Partai Amanat Nasional 9.481.621 (7,59 persen)
9. Partai Persatuan Pembangunan 8.157.488 (6,53 persen)
10. Partai Hanura 6.579.498 (5,26 persen)
14. Partai Bulan Bintang 1.825.750 (1,46 persen)*
15. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 1.143.094 (0,91 persen)*
* PBB dan PKPI tidak lolos ke DPR karena perolehan suara kurang dari 3,50 persen.
Sumber Disini
Dari hasil tersebut, para petinggi partai kemudian sibuk mencari teman untuk berkoalisi mencari teman yang sevisi dan semisi, terutama untuk menentukan siapa yang dicalonkan untuk menjadi presiden dan wakil presiden selanjutnya di 2014-2019. Kemudian, kemarin tanggal 19 Mei 2014, saya menyaksikan siaran berita yang ada di tv bahwa para kandidat calon presiden beserta partai pendukungnya sudah menentukan bakal calon wakil presidennya.
Saya melihat semua berpotensi untuk bisa memenangi pemilihan presiden ini. Politik pencapresan sekarang terbagi menjadi 2 poros (Saya kira memang akan jadi 2 poros saja, mengingat Demokrat memilih netral dan tidak memihak poros manapun), Poros pertama milik Jokowi-Jusuf Kalla Pasangan Jokowi-JK memiliki basis massa yang saling menopang. Terutama kalangan grass root nasionalis dan Islam kultural. Keunggulan Jokowi-JK adalah kombinasi golongan nasionalis dan Islam kultural. Koalisi parpol solid, JK memiliki basis massa Indonesia timur dan NU. Sedangkan Jokowi memiliki basis massa nasionalis dan pulau Jawa. Parpol pendukung pasangan ini adalah PDIP, Hanura, NasDem, PKB, dan PKPI. JK yang pernah menjabat Ketua Umum Golkar, secara tidak langsung sedikit banyaknya akan menarik massa Golkar. Mereka adalah pasangan yang saling mendukung satu sama lain.
Poros kedua milik Prabowo dan Hatta Radjasa,
Sejak mendeklarasikan secara resmi kedua pasangan ini, maka tugas kita sebagai rakyat Indonesia untuk memilih secara cerdas dan sehat siapa yang kita pilih sebagai presiden dan wakil presiden kita di 2014-2019. Sekali lagi jangan golput, satu suara kita sangat berarti, pilih yang menurutmu paling baik dan semoga Allah SWT memudahkan serta melancarkan jalan menuju Indonesia yang lebih peduli pada rakyatnya dan lebih bermartabat. Aamiin YRA.
0 komentar:
Posting Komentar