Menang dan kalah saat ini dibilang sudah biasa, padahal kompetisi bukan hanya terjadi di setiap perlombaan tapi juga di kehidupan kita masing-masing, bahkan sejak belum lahir kita pun sudah berkompetisi, kompetisi selalu ada dan akan terus ada dalam kehidupan kita, tidak peduli suka ataupun tidak, hadapi saja, berkompetisilah! ada yang berkata...apa susahnya menerima hasil yang penting kita sudah berusaha dan menerima hasilnya, pada dasarnya menurut saya tidak semudah itu menerima hasil dari sebuah kompetisi, mari melihat ke sekeliling kita, apa iya ada yang menerima hasil kompetisi dengan mudah paling minimal ada geraman-geraman kecil tentang ketidakpuasan dan macam-macamnya.
Itulah sebabnya disini kita perlu berpikir secara sehat dan berhati ikhlas untuk bisa menerima apapun hasilnya meskipun itu tidak sesuai dengan perkiraan dan kemauan kita dan meskipun itu SULIT.
Perbedaan pendapat kadang jadi pemicu ketidakpuasan dan konflik terhadap sesuatu, terutama dalam hal sebuah kompetisi, apakah yang menang siap dengan kemenangannya dan yang kalah siap dengan kekalahannya. Ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap itu semua, namun bagian yang paling pentingnya adalah KECERDASAN EMOSI. Ini bukan tentang soal seberapa pandai kita dalam menghadapi suatu masalah tapi seberapa mampu kita mengendalikan emosi yang ada dalam diri kita. Membiarkan emosi menguasai kita atau kita lah yang harus mengendalikan emosi apapun keadaannya.
Kecerdasan emosi merupakan bagian penting dalam diri untuk tetap bisa dianggap sudah dewasa apapun profesi kita.
Lalu, apakah ada solusinya? tentu ada, Beli hati yang ikhlas untuk kita, bukan dengan uang tapi berwudhulah lalu sholat, dengan demikian semua bisa dibayar dengan lunas. Hati ikhlas pun dapat kita miliki. Siap Menang Siap kalah. Kekalahan itu Kemenangan yang tertunda jadi, kalau hari ini kalah tetap semangat dan optimis besok akan menang.
dapat pencerahan baru dari postingan ibu tapi rasa ikhlas itu rasanya berat bingit buuuu :')
BalasHapus