Pages

Jumat, 20 November 2015

Prinsip Moral dalam Etika Informasi

Apakah etika informasi memerlukan prinsip-prinsip moral baru (teori atau sistem) untuk memahami masalah-masalah etika informasi


Etika informasi tidak memerlukan prinsip-prinsip moral baru (teori atau sistem) untuk memahami masalah-masalah etika informasi karena pada dasarnya etika adalah prinsip moral dari seseorang, agama, dan kelompok. Perilaku agen informasi dan status informasi secara moral bersifat signifikan, yang mungkin dikaitkan dengan pendekatan etis lainnya, dan karenanya mereka dapat berkontribusi untuk menentukan secara normatif, baik itu fungsi etika dan hak-hak kekuatan hukum.
Dalam kondisi ini, etika informasi berkontribusi menetukan perspektif baru suatu proses atau tindakan yang mungkin apakah baik atau buruk secara moral terlepas dari konsekuensinya, motif, universalitas, atau sifat luhur, tetapi tergantung pada bagaimana hal itu mempengaruhi InfoSphere. Etika ontocentric memberikan perspektif dan wawasan. Tanpa kontribusi etika informasi, pemahaman fakta-fakta moral yang pada umumnya, bukan hanya dari masalah TIK saja, akan kurang lengkap. Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai prilaku benar dan salah. Kita mulai mempelajari peraturan-peraturan dari prilaku moral sejak kecil, misalnya apakah sesuatu yang kita lakukan itu benar atau salah, etis atau tidak etis, boleh atau tidak dilakukan, dan sebagainya. Walau berbagai masyarakat tidak mengikuti satu set moral yang sama namun, terdapat keseragaman kuat yang mendasar untuk melakukan apa yang benar secara moral dan merupakan landasan prilaku sosial kita sebagai pengguna teknologi informasi yang terus meningkat.

Referensi:
Computer Ethics, Dr. Aiman El-Maleh, King Fahd University of Petroleum & Minerals, Computer Engineering Department, COE 390 – Seminar, Term 062, COE-390-T062-Computer-Ethics.pdf.
Floridi (2010) chapter 2 by Terrell Ward Bynum.
Information Technology Ethical Challenges, Sherri Shade, computer-ethics2075.ppt.

0 komentar:

Posting Komentar