Pages

Senin, 06 April 2015

Synchronous Connections dan Asynchronous Connections


Koneksi Sinkronus (Synchronous)

Merupakan tipe kedua dari koneksi Data Link, Dengan koneksi sinkron, unit transmisi nya adalah sebuah urutan karakter. Urutan karakter ini mungkin ukurannya bisa ribuan karakter. Serupa dengan cara frame bit data start, stop, dan paritas dalam koneksi asynchronous, urutan start (flag), byte kontrol, alamat, checksum, dan urutan akhir (flag) frame bit data dalam koneksi sinkron.
Dengan transmisi sinkron, terdapat level sinkronisasi lain yang dipergunakan yang memungkinkan bagi receiver menentukan awal dan akhir suatu blok data. Untuk mencapai hal ini, setiap blok diawali dengan pola bit preamble dan biasanya diakhiri dengan pola bit postamble. Selain itu, bit-bit yang lain ditambahkan ke blok data yang membawa informasi control yang dipergunakan dalam prosedur control data link. Data plus preamble, postamble, dan informasi control disebut frame. Bentuk frame yang tepat tergantung pada prosedur control data link apa yang berlaku. Biasanya, frame diawali dengan suatu preamble yang disebut flag, yang panjangnya delapan bit. Flag yang sama dipergunakan sebagai postamble. Receiver mencari pola flag untuk menandai permulaan frame. Ini diikuti dengan beberapa bit-bit control, kemudian beberapa bit-bit data (panjangnya variable untuk sebagian besar protocol), bit-bit control lagi, dan terakhir flag di ulang lagi. Untuk blok data yang cukup besar, transmisi sinkron jauh lebih efisien dibandingkan transmisi asinkron. Transmisi asinkron membutuhkan tambahan 20% atau bahkan lebih informasi control, preamble, postamble dalam transmisi sinkron biasanya kurang dari 100 bit.

Koneksi A-sinkron (asynchronous)

Koneksi asynchronous adalah salah satu contoh paling sederhana dari protokol Data Link dan ditemukan terutama di koneksi mikro-ke-modem dan terminal-ke-modem.
Transmisi asinkron digunakan apabila pengiriman data dilakukan satu karakter setiap kali pengiriman. Transmisinya dilakukan dengan cara memberikan bit awal (start bit)pada setiap awal pengiriman karakter dan diakhiri dengan bit akhir (stop bit). Untuk mencegah problem timming dengan tidak mengirim aliran bit panjang yang tidak putus-putusnya. Bit-bit di kirim per karakter pada setiap waktu yang mana masing-masing karakter mempunyai panjang 5-8 bit. Timing atau sinkronisasi harus dipertahankan antara tiap karakter, receiver mempunyai kesempatan untuk mensinkronkan awal dari tiap karakter baru.
Dalam koneksi asynchronous, satu karakter, atau byte data, adalah unit transfer antara pengirim dan penerima. Pengirim mempersiapkan karakter data untuk transmisi, mentransmisikan karakter ini, kemudian mulai mempersiapkan karakter data berikutnya untuk transmisi. Jumlah waktu yang tidak ditentukan mungkin berlalu antara transmisi satu karakter data dan transmisi karakter berikutnya.
Untuk mempersiapkan data yang diperlukan untuk transmisi karakter, beberapa informasi bit ekstra ditambahkan ke data bit dari karakter yang membuat “frame”, atau paket kecil data. Sebuah start bit, yang selalu logika 0, ditambahkan ke awal karakter dan menginformasikan penerima bahwa frame data telah tiba. Para start bit juga memungkinkan penerima untuk sinkronisasi sendiri dengan karakter. Pada akhir karakter data, satu atau dua stop bit, yang selalu logika 1, ditambahkan untuk menandakan akhir dari frame. (Meskipun biasanya hanya ada satu stop bit, beberapa sistem masih memungkinkan pilihan satu atau dua.)
Awal dan stop bit telah, pada dasarnya, memberikan frame awal dan akhir seluruh data. Akhirnya, bit paritas tunggal, yang disisipkan antara bit data dan stop bit, dapat ditambahkan ke data. Bit paritas ini (dibahas lebih rinci dalam Bab Enam) dapat menunjukkan baik paritas genap atau paritas ganjil, dan melakukan pemeriksaan kesalahan hanya pada bit data. Pemeriksaan kesalahan ini dicapai dengan menambahkan 0 atau 1 sehingga jumlah bit 1 genap atau ganjil tetap terjaga. Gambar 4-2 menunjukkan contoh dari karakter A (dalam ASCII) dengan satu start bit, satu stop bit, dan sebuah bit paritas genap ditambahkan.Karena masing-masing karakter memiliki bit start, stop dan paritas nya sendiri, transmisi beberapa karakter, seperti HELLO, WORD mungkin bisa dilakukan.

Berikut perbandingan antara mode transmisi sinkron dan asinkron yaitu:

Synchronous Connections:
1. Tidak sesuai dengan peralatan mekanik,
2. Tidak sensitif terhadap distorsi karena timing (pewaktuan) disertakan , dikirim bersama-sama data (frekuensi clock) berupa pulsa sinkronisasi.
3. Kehilangan pulsa bit dapat mengakibatkan seluruh blok data menjadi salah.
4. Lebih efisien dalam transmisi data dan Lebih mahal karena lebih kompleks.
5. Cocok untuk transmisi data kecepatan tinggi
( ≥ 600 bps).

Asynchronous Connections:
1. Mudah dilaksanakan dengan peralatan mekanik. Cocok untuk operasi manual.
2. Sensitif terhadap distorsi.
3. Perlu pengaturan (tracking) kedua frekuensi clock Tx dan Rx serta perlu margin untuk lebar pulsa data guna mengkompensir kesalahan timing (pewaktuan) data yang diterima.
4. Kurang efisien karena harus sering menggunakan start-stop bit untuk data yang panjang, sehingga kecepatan pengiriman data terbatas.
5. Cocok untuk transmisi data kecepatan rendah

0 komentar:

Posting Komentar