Laporan
terbaru dari Microsoft mengungkapkan 75% pengguna PC saat ini
menggunakan proteksi antivirus. Namun, meski telah memiliki software
security dikomputer, bukan menjadi jaminan bahwa anda telah terlindungi
dengan baik.
Berikut lima penyebab yang membuat software antivirus anda menjadi kurang ampuh.
1. Kebanyakan program antivirus
Dua
program antivirus yang terpasang belum tentu memberi perlindungan lebih
baik, karena bisa saja terjadi konflik satu sama lain. Mereka dapat
menganggap masing-masing sebagai potensi ancaman, sehingga mencoba
berupaya melawan satu sama lain. Bila memiliki dua antivirus yang
berjalan bersamaan, pengguna disarankan untuk menghapus salah satunya.
2. Tidak ada firewall
Antivirus
tidak sama dengan firewall. Antivirus merupakan software security untuk
menemukan, mengidentifikasi dan mengisolasi potensi serangan virus pada
PC. Sementara firewall merupakan sistem khusus untuk memastikan trafik
yang tidak diinginkan diblokir sebelum keluar atau masuk ke PC pengguna.
Sistem ini membuat hacker akan sangat kesulitan melakukan perusakan
maupun mencuri file dan informasi milik anda.
Menurut
survey security IT 2013 yang dilakukan AV Comparative, 37 persen
pengguna PC di dunia saat ini menggunakan proteksi antivirus gratis.
Namun, karena antivirus gratis jarang menyertakan firewall, membuat
komputer pengguna menjadi lebih terbuka.
3. Lisensi sudah tidak berlaku
Beberapa
diantara pengguna memiliki program antivirus yang masa berlakunya sudah
berakhir dan mereka tidak menyadarinya. Hal ini terjadi misalnya ketika
pengguna membeli PC baru yang sudah terpasang software security dan
sering berakhir setelah 90 hari. Software security umumnya meminta anda
untuk memperbarui masa proteksi, namun bila pengguna memilih ignore
otomatis tidak akan ada lagi pesan pengingat untuk pengguna.
4. Fitur tidak aktif
Menurut
laporan AV Comparative, 40 persen pengguna antivirus berbayar memiliki
proteksi antivirus dan firewall. Penting bagi pengguna untuk memastikan
seluruh fitur aktif. Terkadang pengguna perlu menginstall program yang
terblokir antivirus, sehingga pengguna perlu menonaktifkan antivirus dan
kemudian lupa mengaktifkannya kembali. Bahkan ada pula malware yang
bisa meningfeksi software antivirus itu sendiri dan menonaktifkan
seluruh fitur proteksi tanpa diketahui pengguna.
5. Serangan Phishing
Keliru
bila menganggap anda telah terlindungi terhadap segala sesuatu yang
anda klik, hanya karena anda telah memiliki program antivirus terbaik
dikomputer. Meski sebagian besar program antivirus menyertakan
perlindungan anti-phising, anda tetap tidak aman dari hacker licik yang
coba mencuri password dan rincian akun milik anda. Bersikaplah kritis
ketika mengklik link dan attachment pada email, meskipun berasal dari
Paypal atau bank anda, atau mungkin ucapan selamat karena memenangkan
hadiah jutaan dolar. Menurut Laporan Microsft, 75 persen dari email yang
dikirim keseluruh dunia merupakan spam.
Kemudian
yang lebih mengejutkan, ada yang beranggapan mereka tetap terlindungi
meski tanpa antivius, padahal sebenarnya tidak sama sekali. Menurut
laporan Security Intelligence, pengguna PC tanpa proteksi antivirus
beresiko lima kali lebih besar terserang virus dan malware dibanding PC
terproteksi.
0 komentar:
Posting Komentar