Pages

Minggu, 14 Juli 2013

Virus Komputer

Laporan terbaru dari Microsoft mengungkapkan 75% pengguna PC saat ini menggunakan proteksi antivirus. Namun, meski telah memiliki software security dikomputer, bukan menjadi jaminan bahwa anda telah terlindungi dengan baik.
 
Berikut lima penyebab yang membuat software antivirus anda menjadi kurang ampuh.
1.    Kebanyakan program antivirus
Dua program antivirus yang terpasang belum tentu memberi perlindungan lebih baik, karena bisa saja terjadi konflik satu sama lain. Mereka dapat menganggap masing-masing sebagai potensi ancaman, sehingga mencoba berupaya melawan satu sama lain. Bila memiliki dua antivirus yang berjalan bersamaan, pengguna disarankan untuk menghapus salah satunya.

2.    Tidak ada firewall
Antivirus tidak sama dengan firewall. Antivirus merupakan software security untuk menemukan, mengidentifikasi dan mengisolasi potensi serangan virus pada PC. Sementara firewall merupakan sistem khusus untuk memastikan trafik yang tidak diinginkan diblokir sebelum keluar atau masuk ke PC pengguna. Sistem ini membuat hacker akan sangat kesulitan melakukan perusakan maupun mencuri file dan informasi milik anda.
Menurut survey security IT 2013 yang dilakukan AV Comparative, 37 persen pengguna PC di dunia saat ini menggunakan proteksi antivirus gratis. Namun, karena antivirus gratis jarang menyertakan firewall, membuat komputer pengguna menjadi lebih terbuka.
3.    Lisensi sudah tidak berlaku
Beberapa diantara pengguna memiliki program antivirus yang masa berlakunya sudah berakhir dan mereka tidak menyadarinya. Hal ini terjadi misalnya ketika pengguna membeli PC baru yang sudah terpasang software security dan sering berakhir setelah 90 hari. Software security umumnya meminta anda untuk memperbarui masa proteksi, namun bila pengguna memilih ignore otomatis tidak akan ada lagi pesan pengingat untuk pengguna.
4.    Fitur tidak aktif
Menurut laporan AV Comparative, 40 persen pengguna antivirus berbayar memiliki proteksi antivirus dan firewall. Penting bagi pengguna untuk memastikan seluruh fitur aktif. Terkadang pengguna perlu menginstall program yang terblokir antivirus, sehingga pengguna perlu menonaktifkan antivirus dan kemudian lupa mengaktifkannya kembali. Bahkan ada pula malware yang bisa meningfeksi software antivirus itu sendiri dan menonaktifkan seluruh fitur proteksi tanpa diketahui pengguna.
5.    Serangan Phishing
Keliru bila menganggap anda telah terlindungi terhadap segala sesuatu yang anda klik, hanya karena anda telah memiliki program antivirus terbaik dikomputer. Meski sebagian besar program antivirus menyertakan perlindungan anti-phising, anda tetap tidak aman dari hacker licik yang coba mencuri password dan rincian akun milik anda. Bersikaplah kritis ketika mengklik link dan attachment pada email, meskipun berasal dari Paypal atau bank anda, atau mungkin ucapan selamat karena memenangkan hadiah jutaan dolar. Menurut Laporan Microsft, 75 persen dari email yang dikirim keseluruh dunia merupakan spam.

Kemudian yang lebih mengejutkan, ada yang beranggapan mereka tetap terlindungi meski tanpa antivius, padahal sebenarnya tidak sama sekali. Menurut laporan Security Intelligence, pengguna PC tanpa proteksi antivirus beresiko lima kali lebih besar terserang virus dan malware dibanding PC terproteksi.

0 komentar:

Posting Komentar